get app
inews
Aa Text
Read Next : Mantap! 17.395 Petani Tembakau Lombok Timur Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan Lombok Timur Serahkan Santunan Kematian Senilai 584 Juta Kepada 10 Ahli Waris

Kamis, 22 Mei 2025 | 14:29 WIB
header img
Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin saat menyerahkan santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan di Pendopo Kantor Bupati Lombok Timur Kamis (22/5/2025) Foto : iNewsmataram.id/Ramli

Lombok Timur, iNewsmataram.id- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyerahkan santunan jaminan kematian kepada 10 ahli waris senilai Rp 584 juta.

Santunan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin di sela sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2025 di Pendopo Bupati Lombok Timur, Kamis (22/05/2025).

Adapun nilai klaim yang diserahkan beragam mulai dari Rp 42 juta, Rp 74 juta untuk jaminan kematian dan Rp 174 juta lebih untuk jaminan kematian, hari tua, jaminan pensiun dan beasiswa.

Selain dihadiri para ahli waris, penyerahan santunan disaksikan semua kepala desa, pimpinan OPD dan perwakilan masyarakat  peserta Musrenbang Kabupaten Lombok Timur tahun 2025.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Lombok Timur M Yohan Firmansyah mengatakan dari periode Januari sampai April 2025, BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan pembayaran klaim kepada 1.027 orang atau kasus dengan nilai Rp 9,6 Miliar.

"Harapannya, warga yang belum mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan agar mendaftarkan diri, iurannya cukup murah hanya 36.800 rupiah perbulan bulan", ucapnya.

Dikatakan, peserta yang telah menerima klaim beragam dari akibat kecelakaan kerja hingga meninggal karna mengalami sakit. "Yang terpenting masyarakat memiliki aktivitas pekerjaan, silahkan mendaftar ke BPJS Ketenagakerjaan", ujar Firmansyah.

Tahun ini, lanjutnya, BPJS Ketenagakerjaan Lombok Timur menargetkan tingkat kepersetaan bisa mencapai 54 persen dan sekarang baru mencapai 28 persen dari sekitar 500.4000 angkatan kerja di Lombok Timur.

"Sesuai dengan dokumen perencanaan nasional dan daerah, tahun ini pertumbuhan targetnya di angka 54 persen, sekarang baru 28 persen karna anggaran yang dialokasikan pemda belum masuk", imbuh Firmansyah.

Salah seorang ahli waris asal Kalijaga Sanirah (39) mengakui sangat terbantu dengan santunan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan. Santunan jaminan kematian ssenilai Rp174 juta lebih itu akan digunakan untuk memenuhi kehidupan keluarga sehari hari dan biaya sekolah dua buah hatinya.

"Yang ditanggung biaya sekolah anak saya yang SMP dan satu mau masuk kuliah", ucapnya.

Bagi Sanirah, program dari BPJS Ketenagakerjaan sangat membantu terutama biaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan keluarga dan biaya sekolah kedua putranya.

Karena setelah sang suami meninggal akibat sakit setelah bekerja, Sanirah nyaris tidak memiliki pemasukan. "Untung ada dari BPJS Ketenagakerjaan, program ini sangat bagus", tambahnya.

Suami Sanirah sendiri, Suherman sehari sehari sebagai operator alat berat di sebuah perusahaan dan mengalami sakit hingga dinyatakan meninggal dunia. Putra Sanirah, Muhammad Ramadhani (19) mengaku hampir tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karna tidak ada biaya sejak ditinggal sang ayah.

Ia baru bisa senyum sumringah setelah mendapat informasi ada jaminan beasiswa dari BPJS Ketenagakeejaan. "Kemarin sempat kepikiran gak lanjut kuliah karna tidak ada biaya. Tapi karna bantuan ini, saya yakin bisa lanjut",ucapnya.

Saat ini, Rizal sudah mulai mendaftar ke perguruan tinggi untuk melanjutkan pendidikannya. "Terima kasih BPJS Ketenagakerjaan, program ini sangat bagus", tutupnya.

Editor : Edy Gustan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut