get app
inews
Aa Text
Read Next : Kurtubi : NTB Butuh Tenaga Listrik 24 Jam Untuk Menopang Sektor Pariwisata

Potensi Mendunia, Kurtubi Dorong Pemprov NTB Lanjutkan Proyek Pembangunan Kereta Gantung Rinjani

Kamis, 24 April 2025 | 04:45 WIB
header img
Dr H Kurtubi. Foto: Istimewa

Jakarta, iNewsmataram.id- Pengamat perminyakan Dr. H. Kurtubi mendorong pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali serius untuk membangun kereta gantung ke Rinjani.

Menurutnya, proyek kereta gantung itu akan menopang pariwisata NTB memiliki icon baru kelas dunia sesuai yang dicita-citakan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal - Indah Damayanti Putri.

Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 - 2019 itu menilai pariwisata Lombok NTB yang mengalahkan Bali sebagai tujuan wisata terbaik dunia 2025 tidak terbantahkan.

Hal itu cukup mengejutkan semua pihak dan menjadi sejarah baru sejak lahirnya Provinsi NTB. "Saya termasuk yang setuju proyek pembangunan kereta gantung menuju Rinjani itu dilanjutkan. Sebab ini akan menjadi icon baru tujuan wisata kelas dunia," ujar Kurtubi kepada iNewsmataram.id pada Kamis (24/4/2025).

Dikatakan, saatnya memanfaatkan moment tepat untuk memajukan sektor pariwisata NTB ke level dunia. Faktor keindahan alam Lombok NTB sangat luar biasa. Baik keindahan alam berbasis pantai yang sudah mendunia seperti Senggigi, Gili Trmena (Trawangan,Meno, dan Gili Air), Pantai Pink, Pantai Mandalika.

Termasuk keindahan alam berbasis pegununga seperti Gunung Rinjani dan Danau Segare Anak serta fnomena Gunung Baru Jari yang terletak ratusan meter di atas permukaan laut.

"Hal ini sangat menarik perhatian para geologist dunia. Maka harus segera dikembangkan semaksimal mungkin," paparnya.

Agar keindahan alam terutama Gunung Rinjani itu tidak dinikmati terbatas oleh para pendaki, maka proyek pembangunan kereta gantung itu dinilai menjadi jawabannya. Artinya, dapat mengundang tamu-tamu mancanegara.

"Sayang sekali jika keindahan alam Gunung Rinjani dengan Segara Anaknya yang merupakan karunia ilahi kepada Bangsa Indonesia, khususnya masyarakat NTB, ternyata hanya bisa dinikmati keindahan alamnya secara langsung oleh para pendaki gunung saja,"paparnya.

Keberadaan kereta gantung itu dinilai bisa menarik wisataean mancanegara secara massif. Akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan di bidang pariwisata, perhotelan, kuliner/restoran, kerajinan tangan dan seni budaya.

Berdasarkan pengalamannya, ujar mantan pengajar ekonomi energi Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) itu menilai, di Alaska yakni kawasan kutub utara Amerika Serikat kehadiran kereta gantung sangat memperhatikan dan concern dengan pepohon dan hutan serta lingkungan hidup setempat.

Bahkan, Gunung Rinjani akan semakin indah jika ada bangunan surau atau musalla tempat beribadah sekaligus tempat beristirahat. Pemerintah juga bisa berkolaborasi dengan penduduk setempat untuk lebih berkreasi dalam mengembangkan kawasan Rinjani.

Sebelumnya, rencana pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani itu pernah ramai menyusul munculnya investor PT. Indonesia Lombok Resort. Proyek itu rencananya berada di Desa Kadang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.

Proyek yang ditaksir menghabiskan dana sekitar Rp 6,5 Triliun itu hingga saat ini tidak jelas keberlanjutannya. Padahal, peletakan batu pertama berlangsung Desember 2022. Lanjut, penyusunan Amdal oleh investor dimulai pertengahan 2023. Namun, hingga akhir 2023, belum ada perkembangan signifikan.

Editor : Edy Gustan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut