Santri Pondok Pesantren di Lombok Tengah Hilang Terseret Banjir

Lombok Tengah, iNewsmataram. id- Seorang santri Pondok Pesantren Darul Hikmah Al-Zikri Pringgarata, Lombok Tengah bernama Khairul Iwan (15) dilaporkan hilang diduga terseret banjir yang melanda kawasan itu Senin (10/2/2025).
Siswa kelas VIIi MTs dilaporkan terseret arus air sungai yang terletak di belakang pondok pesantrennya. Banjir melanda kawasan itu menyusul hujan deras yang melanda selama dua hari terakhir.
Hal itu dibenarkan Kepala Siaga dan Operasi Kantor SAR Mataram. Menurutnya, tim SAR sudah turun ke lokasi bersama sejumlah petugas untuk mencari korban.
"Tim rescue Kantor SAR Mataram bersama dengan unsur terkait langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran sungai dan memeriksa titik-titik yang potensial menjadi tempat keberadaan korban,” kata Saidar Rahmanjaya, Kepala Siaga dan Operasi Kantor SAR Mataram.
Iwan merupakan warga Dusun Pringgrata Barat, Desa Pringgarat, Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah. Dia terseret arus banjir saat mandi di sungai wilayah setempat bersama teman-temannya. Namun hingga sore hari, korban belum ditemukan.“Pencarian akan dilanjutkan kembali pada besok pagi,” tambah Saidar.
Pencarian itu melibatkan unsur dari Polsek Pringgarata, PMI Lombok Tengah, Tagana Lombok Tengah, Damkar Lombok Tengah, BPBD Lombok Tengah, dan masyarakat setempat.
Banjir terjang perumahan
Sementara itu, hujan deras juga mengguyur wilayah Kecamatan Labuapi, Lombok Barat mengakibatkan banjir yang merendam pemukiman warga di Desa Karang Bongkot.
Peristiwa ini terjadi pada Senin siang, 10 Februari 2025. Kantor SAR Mataram mengerahkan Tim rescue ke lokasi menggunakan truk personil dan mobil rescue dengan dilengkapi peralatan sar seperti perahu karet, mesin motor tempel, life jacket, dan peralatan pendukung lainnya.
“Setelah terima laporan dari Camat Labuapi, kami berangkatkan tim untuk melaksanakan evakuasi,” kata Saidar.
Saidar mengatakan, petugas kantor SAR Mataram Bersama unsur dari TNI, Polri, Pemda Lombok Barat, Tagana, BPBD, Satpol PP, perangkat desa, Potensi SAR wilayah Lombok Barat dan warga setempat mengevakuasi puluhan warga ke tempat yang aman.
Proses evakuasi menggunakan perahu karet dan dibagi menjadi tiga tahap. “Total ada 21 orang dievakuasi, terdiri dari dewasa sebanyak 13 orang, enam orang anak, lansia dan bayi masing-masing 1 orang,” sebut Saidar.
Arus banjir yang deras dan disertai hujan menyulitkan tim SAR gabungan dalam proses evakuasi.
Editor : Edy Gustan