Beberapa pejabat eselon II baik kepala dinas dan kepala biro juga ikut menghadiri pertemuan itu. Namun, di sela-sela rapat tersebut menurut Fihir, Gita Ariadi diduga mengajak sejumlah pejabat tersebut untuk memilih paslon tertentu di Pilgub NTB 2024.
"Di sela-sela rapat itu, dugaannya ada arahan untuk memilih pasangan calon nomor urut 01 atau 03, asal jangan pilih paslon 02. Bila perlu hancurkan nomor 02 itu," jelas Fihir kepada wartawan usai melapor di Bawaslu NTB.
Fihir mengaku sudah menelusuri informasi terkait dugaan pelanggaran pemilu oleh Sekda Gita Ariadi itu. Menurutnya, dari keterangan sejumlah saksi yang hadir dalam rapat itu membenarkan dugaan pengarahan tersebut.
Dia berharap Bawaslu bertindak cepat dalam menyikapi laporan tersebut. Terlebih, proses pemungutan suara tinggal menghitung hari lagi sehingga sangat disayangkan keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam politik praktis.
Ketua Bawaslu NTB, Itratip membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya akan memproses laporan itu untuk selanjutnya diteruskan ke BKN.
Editor : Edy Gustan