MATARAM, iNewsMataram.id-Berbagai acara internasional yang terselenggara di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu bukti keberhasilan pembangunan infrastruktur yang ada.
Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTB Ridwan Syah menuturkan, ajang internasional tersebut telah membuktikan bahwa infrastruktur di NTB sudah memadai.
Keberhasilan itu juga mendorong percepatan pembangunan dan multiplier effect untuk pertumbuhan ekonomi di NTB.
“Event-event internasional, seperti MotoGP dan MXGP bisa diselenggarakan di NTB karena infrastruktur kita sudah memadai. Hal itulah yang mendorong percepatan pembangunan. Ada hubungan timbal balik. Yang tentu akan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi di daerah kita,” papar Ridwan Syah.
Hal tersebut dia ungkapkan dalam acara Dialog Infrastruktur di halaman Dinas PUPR, untuk menyambut Hari Bakti ke-77 PU (Harbakpu) dan HUT ke-64 NTB, Kamis (1/12/2022).
Dalam acara tersebut, hadir sebagai narasumber, yaitu Kadis Perumahan dan Permukiman (Perkim) NTB Sadimin, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Mohammad Rum, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1 Hendra Ahyadi, dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Mataram Muhamad Syamsul Iqbal.
Selain itu, Kadis PUPR menambahkan bahwa keberhasilan pembangunan infrastruktur di NTB tidak terlepas dari dukungan dan sinergi dengan berbagai pihak.
“Hari ini kita akan coba mendiskusikan berbagai capaian dan tantangan pembangunan infrastruktur di NTB. Sebab, kami sadar pembangunan infrastruktur tidak mungkin terjadi tanpa ada sinergi dari semua pihak, termasuk media, LSM, mahasiswa, perguruan tinggi, dan stakeholders penting lainnya,” tandasnya.
Ridwan Syah menambahkan bahwa Dinas PUPR tidak hanya mengemban misi NTB Tangguh dan Mantap, melainkan di semua misi NTB Gemilang sesungguhnya juga terdapat tugas PUPR.
“Dinas PUPR tidak hanya berbicara mengenai misi NTB Tangguh dan Mantap, tetapi sesungguhnya semua misi dalam NTB Gemilang itu termasuk tugas PU. Contohnya, NTB Sehat dan Cerdas, bagaimana orang bisa sehat dan cerdas kalau PDAM-nya keruh dan tidak tertangani dengan baik,” pungkasnya. (*)
Editor : Maryani