Mataram.iNews.id-Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA) kembali menggelar program di Nusa Tenggara Barat. Kali ini, Kagama membidik 1.200 pekerja migran Indonesia (PMI) di NTB.
Pengurus pusat Kagama Drs. H. Lalu Fauzul Idhi mengatakan, pekerja migran Indonesia asal NTB baik Lombok maupun dari Pulau Sumbawa sangat potensial. Pekerja migran Indonesia itu diminati negara-negara seperti Malaysia, Jepang, Korea, dan Timur Tengah.
Kagama menggelar program pelatihan untuk 1.200 calon pekerja migran asal NTB. Miq Didik sapaan karibnya mengatakan, Kagama menyiapkan tenaga pelatih, alat penunjang, sertifikat kompetensi, dan lainnya. Program pelatihan ini dimaksudkan untuk menciptakan tenaga kerja andal, profesional, dan bersertifikasi kompetensi.
Dengan begitu, negara pengguna dapat menerima dan memperlakukan pekerja migran Indonesia dengan baik. "Tujuan akhirnya memberikan kebaikan yang berdampak pada kesejahteraan pekerja migran kita," kata Didik kepada wartawan di Mataram (25/8).
Didik menjelaskan, program pelatihan kerja berbasis kompetensi ini menyasar semua kalangan. Terutama calon pekerja migran berusia produktif. Calon pekerja migran ini diharapkan dapat memberikan yang terbaik bagi pengguna atau tempat kerjanya.
Program pelatihan kerja ini juga dimaksudkan untuk meminimalisasi berbagai persoalan pekerja migran NTB. Baik itu terkait pemutusan hubungan kerja sepihak, gaji yang tidak dibayar, maupun kejahatan dalam dunia kerja lainnya.
Dia mencontohkan, Kagama menyediakan sawit dan berbagai peralatannya. Ini diperuntukkan bagi calon PMI yang akan bekerja di Malaysia. "Sebelum masuk dunia kerja, PMI harus punya gambaran mengenai pekerjaannya. Kami datangkan sawit biar mereka tahu bentuk dan cara pengerjaannya," ungkapnya.
Terkait itu, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Balai Latihan Kerja (BLK) di Lombok Timur. Pihaknya berharap program ini terpenuhi sehingga dapat berkelanjutan di tahun berikutnya.
Tidak hanya menyediakan pelatihan untuk PMI, Kagama juga akan melatih masyarakat yang berminat di dunia per kopian. Pihaknya menyoroti perkembangan pertumbuhan jumlah warung kopi, cafe, dan lainnya di NTB. "Kami dari Kagama bisa melatih calon barista yang andal. Silakan kalau ada yang berminat bisa langsung hubungi BLK Lombok Timur," ungkapnya.
Kagama yang diketuai Ganjar Pranowo sudah punya banyak program di NTB. Kagama juga segera menjalankan program desa inklusi, program pelestarian lingkungan, dan program lainnya. Didik menegaskan, Kagama hadir di tengah masyarakat sebagai penerang, penghubung, dan pembaharu
Editor : Edy Gustan