MATARAM, iNewsmataram.id-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Teenggara Barat (NTB) terus berinovasi membangun kerjasama dengan pihak eksternal. Kali ini, untuk pertama kalinya pemerintah Provinsi NTB bekerjasama dengan salah satu BUMN Jerman untuk penempatan tenaga kerja.
Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan pihak BUMN Jereman akan membuka kantor untuk investasi pelatihan tenaga kerja di NTB. Hal ini tentu disambut baik lantaran penempatan tenaga kerja di Jerman sangat menguntungkan bagi pemerintah NTB.
"Kami bersama Direktorat Vokasi Kementerian Perlindungan Migran menyambut baik rencana tersebut. Saat ini sedang disiapkan sarana dan prasarananya," ujar Baiq Nelly kepada wartawan di Mataram Rabu (28/5/2025).
Dia menilai, kerjasama dengan Jerman ini dapat meningkatkan kapasitas tenaga kerja asal NTB. Lagipula, dengan kehadiran pihak Jerman ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi masyarakat terutama usia produktif untuk mengikuti pelatihan tenaga kerja.
Selain itu, dia optimistis ke depannya NTB bisa membuka pasar di Jerman. Terlebih, tidak sedikit orang NTB yang saat ini berdomisili di Jerman baik menuntut ilmu maupun bekerja di sana.
"Tentu kita ambil positifnya sesuai dengan visi pimpinan Iqbal - Dinda yakni NTB makmur mendunia. Dengan begitu nantinya terbuka pasar di Jerman yang menguntungkan bagi masyarakat NTB," papar Nelly.
Kadis berparas cantik itu juga menegaskan ke depannya pihaknya terus membangun komunikasi dan membuka peluang kerja sama dengan negara-negara lain.
Dia sangat mengapresiasi program pemerintah pusat yang membuka lapangan pekerjaan di Jepang. Dia mendorong agar lembaga pelatihan terus berinovasi dan meningkatkan kinerjanya.
Pihaknya juga berencana akan melakukan standariasai lembaga pelatihan kerja meliputi sarpras, kurikulum, instruktur, dan sertifikasi. Hal ini dimaksudkan agar Lembaga Pelatihan Kerja yang jumlahnya mencapai 200 lembaga di NTB dapat ditertibkan.
Ini dilakukan LPK yang ada dapat mendidik sekaligus memberi output tenaga kerja profesional dan tenaga migran yang terampil.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait