Motivasi Santri di Milad Ke-14 Lenterahati, Wamendiktisaintek Fauzan Ceritakan Kisah Hidupnya

Edy Gustan
Wamendiktisaintek Prof. Dr. Fauzan bersama Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Damayanti Purtri dan Pendiri Lenterahati Boarding School saat peletakan batu pertama Perguruan Tinggi Lenterahati di Ireng, Lombok Barat Minggu (20/4/2025) Foto: iNewsmataram. Id/Edy

Lombok Barat, iNewsmataram.id-Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. memotivasi santri dan para ustadz dan ustadzah Lenterahati Islamic Boarding School di Ireng, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Fauzan menghadiri Milad ke-14 Lenterahati Islamic Boarding School sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan gedung Perguruan Tinggi Lentera Hati.

Dalam kesempatan itu, Fauzan mendorong para santri dan ustadz untuk bersemangat menuntut ilmu. Punya tekad kuat dan tidak mudah patah semangat dalam menuntut ilmu. Dia juga menceritakan sekelumit kisah hidupnya dalam berjuang menuntut ilmu.

Wamendiktisaintek Fauzan juga mengapresiasi semangat juang Dr.H.Muazar Habibi yang merupakan salah satu pendiri Lemterahati Islamic Boarding School.


Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sain dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan saat menghadiri Milad Ke-14 Lenterahati Islamic Boarding School dan peletakan batu pertama Perguruan Tinggi Lentera Hati di Ireng, Lombok Barat Minggu (20/4/2025). Foto : Edy Gustan.

Abah Muazar sapaan karibnya dikenal sebagai seorang aktivis saat kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Sementara Prof Fauzan adalah seniornya di kampus yang sama.

Dalam kesempatan itu, Fauzan menceritakan masa kecilnya yang serba kesulitan. Dia yang ditinggal wafat oleh ayahnya ketika berusia 4 tahun tidak mau berpangku tangan dan mengandalkan ibunya.

"Saya sekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Ketika itu saya ingin melanjutkaan sekolah ke jenjang Madrasah Tsanawiyah yang ada di luar desa. Awalnya ibu saya tidak mengizinkan karena saya anak laki satu-satunya di keluarga. Tapi dengan tekad kuat, saya berhasil menuntaskan sekolah saya," ujar Fauzan di hadapan ratusan undangan pada Minggu (20/4/2025).

Tidak sampai di jenjang Tsanawiyah, Fauzan pun melanjutkan ke jenjang Madrasah Aliyah. Kondisi ekonomi keluarga membuatnya berpikir kreatif. Dia menjadi reseler sarung, taplak meja, dan beragam kebutuhan rumah tangga di desanya.

Dari situlah dia berhasil ikut kursus menjahit hingga kursus mengetik 10 jari. Hingga puncaknya saat hendak mengikuti ujian akhir dia harus membayar biaya sebesar Rp 12.000,- saat itu.

Beruntung gurunya sanggup menalangi setengah dari biaya itu. Sisanya dia cari sendiri. Awalnya dia bingung mencari uang sebanyak itu. Namun berkat doa dan ikhtiarnya, Fauzan berhasil menyelesaikan sekolahnya.

"Saat itu saya ikut guru saya dan bekerja menyapu, cuci piring, dan lainnya. Suatu hari saya disuruh guru saya mencari anaknya yang main jauh dari rumah. Begitu saya jemput menggunakan sepeda, dalam perjalanan ada sapi yang jatuh dari pengangkut dan saya bawa pulang. Guru saya langsung menyuruh agar melapor ke polisi. Di situlah awal mula saya memperoleh rezeki karena pemilik sapi memberi tanda terimakasih sebesar Rp 6000,-. Saya berjuang menempuh perjalanan dari Kediri ke Nganjuk untuk menemui pemilik sapi," ujar Fauzan.

Begitu pula saat berkuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Berbekal sedikit uang, dia berangkat ke Malang. Lagi-lagi dia memutar otak untuk memenuhi kebutuhannya baik untuk bayar kost hingga membayar uang kuliah.

Beruntung dia punya skil mengetik cepat sehingga menghasilkan uang dari jasa membuat makalah dan tugas kampus dari senior-seniornya. Fauzan juga memperoleh beasiswa Supersemar.

"Belajar dari pengalaman itulah saya berharap santri di Lenterahati ini tidak cepat patah semangat. Kalian beruntung mendapatkan bimbingan Abah Muazar Habibi karena saya tahu dia salah satu aktivis yang punya tekad kuat. Saya terkejut melihat tempat ini yang luar biasa," paparnya.

Dr. H. Muazar Habibi mengapresiasi kehadiran Wamendiktisaintek. Dia menyampaikan bahwa Lenterahati Islamic Boarding School hadir untuk memberikan hal baru bagi masyarakat NTB.

Di usianya ke-14 tahun, Lenterahati 1.475 santri dan dikelola secara profesional. "Alhamdulillah ini berkat motivasi para senior tidak terkecuali Almarhum Prof. Dr.H.Abdul Malik Fadjar dan ayahanda Muhadjir Effendy, serta pak Prof Fauzan," ungkap Muazar.

Dengan hadirnya Prof Fauzan, kata Abah Muazar tekadnya semakin kuat untuk membangun Perguruan Tinggi Lenterahati. Nantinya, pihaknya akan menghadirkan tiga jurusan yakni Humaniora, sain dan tekhnologi, dan program pendidikan.

"Kami mohon doa semua pihak agar apa yang kami ikhtiarkan berjalan dengan lancar. Insha Allah tahun depan kami akan menerima mahasiswa baru. Terimakasih kami sampaikan kepada wali murid dan semua pihak yang membantu kelancaran acara ini," tegasnya.

Milad ke-14 Lenterahati itu dihadiri Wakil Gubernur NTB Hj.Indah Damayanti Putri, Asisten I bidang pemerintahan Setda NTB Faturahman, Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, juga Prof. Dr. Joni Safaat Ardiyansah . 

 

Editor : Edy Gustan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network