Dr. Ihsan Hamid : Golkar Berpotensi Ubah Peta Politik NTB

Edy Gustan
Pengamat Politik UIN Mataram Dr.Ihsan Hamid menilai Partai Golkar berpotensi ubah peta politik NTB. Foto: iNewsmataram.id/Edy Gustan.

MATARAM, iNewsmataram.id-Peta politik di Nusa Tenggara Barat masih belum ada perubahan signifikan mendekati masa pendaftaran Pilgub NTB 2024. Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr. Ihsan Hamid menilai arah politik Partai Golkar berpotensi merubah peta politik NTB pada Pilgub NTB 2024.

Lagipula, terdapat dua kader Partai Golkar yang disebut-sebut akan maju di Pilgub NTB. Yakni H. Moh. Suhaili FT dan Hj. Indah Damayanti Putri.

"Semua masih dinamis. Jika punya opsi lain, Partai Golkar bahkan berpotensi mengubah peta politik NTB, " Ujar Ihsan Hamid kepada iNewsmataram.id Selasa (30/7/2024).

Mengapa begitu, Ihsan memaparkan Partai Golkar berpotensi melakukan "kocok ulang" terhadap figur calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.

Menurutnya, Partai Golkar sangat berhati-hati dalam menentukan sikap politiknya. Terlebih jika ada dua kader yang bertarung. Peraih gelar doktor ilmu politik UIN Syarif Hidayatullah ini mengatakan Partai Golkar sepertinya belajar dari Pilgub NTB 2018 lalu.

Saat itu, ada dua kader Golkar yang maju yakni H. M Suhaili dan TGH. Ahyar Abduh (Almarhum). "Sepertinya memang Partai Golkar belum terlalu sreg dengan kedua kadernya yang saat ini digadang-gadang. Semua kemungkinan masih bisa terjadi bahkan di menit-menit terakhir jelang pendaftaran, " Paparnya.

Perebutan 10 kursi Partai Golkar itu dinilai unik. Artinya, memperoleh dukungan Golkar tidak saja menambah imun dalam bertempur. Namun juga menjadi prestise sehingga mudah memenangkan pertarungan.

Ihsan menegaskan, arah politik Partai Golkar ini setidaknya memberikan pendidikan politik tersendiri bagi masyarakat NTB.

Lagipula, Partai Golkar merupakan partai lama yang syarat pengalaman. Dia mengatakan sejatinya Golkar cluenya tidak mau menjadi wakil apalagi atau calon alternatif sehingga berpotensi kocok ulang dari pasangan sekrang.Terlebih, dua kader Golkar saat ini masih di posisi wakil semua.

"Jika Golkar berat mengusung dua kadernya itu dengan berbagai faktor, maka pilihan lain Golkar akan "meng-golkarkan" salah satu figur yang akan diusung sebagai Cagub. Sehingga Golkar berpotensi kocok ulang dan menimbulkan kejutan sekaligus bisa merubah potensi dukungan berbagai parpol yang saat ini belummengeluarkan rekom atau B1KWK, " Paparnya.

Dia menegaskan, Golkar harus banyak belajar dari kekalahan di Pilgub NTB 2018 lalu. Kocok ulang di menit terakhir merupakan sikap yang menentukan peta politik NTB ke depan.

Editor : Edy Gustan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network