Mataram,iNewsmataram.id- Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr.Ihsan Hamid menilai pasangan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) bisa jadi tinggal cerita. Itu terjadi lantaran eskalasi politik kian memanas menjelang pemilu kepala daerah di NTB 2024 mendatang.
Lagipula, perpecahan internal Zul - Rohmi kian mencolok. Doktor politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah itu mengatakan dorongan pecah kongsi antara Zulkieflimansyah dengan Sitti Rohmi Djalilah mengemuka di dalam barisannya sendiri.
"Dominan dari dalam itu desakan untuk pecah kongsi. Bukan dari lawan politik. Malah mereka menunggu pasangan Zul-Rohmi ini bubar," ujar Ihsan Hamid kepada inewsmataram.id Senin (13/5/2024).
Menurutnya, pisah kongsi antara Zul dan Rohmi ini bukan gimmick politik. Tapi terjadi secara spontan. Dia menilai jika pecah kongsi itu merupakan gimmick politik akan merugikan Zul-Rohmi. Apalagi saat ini secara survei pasangan Zul-Rohmi ini lebih tinggi dibanding figur lainnya.
"Saya kira itu bukan gimmick politik ya, karena buat apa Zul - Rohmi melakukan itu menjelang pelaksanaan pemilu yang tinggal enam bulan lagi. Ini terjadi spontan dan bisa jadi merupakan akumulasi kekecewaan sejak lama," paparnya.
Adapun munculnya gambar pasangan Rohmi - Musyafirin, dinilai sebagai pilihan yang tidak begitu menjanjikan. Terlepas dari modal "amunisi", secara elektoral justru Musyafirin belum tentu memberikan dampak positif bagi Rohmi.
Terlebih dari faktor kewilayahan pemilih Sumbawa Barat tidak maksimal untuk mendongkrak suara jika Rohmi - Musyafirin berlanjut.
"Pilihan menarik memang Zul-Rohmi ini berlanjut. Karena jika berpisah, maka berdampak pada pemilih potensial Zul-Rohmi. Ya Restart ulang yang akan berdampak pada keduanya. Zulkiefli berpasangan dengan siapapun tidak mudah memenangkan Pilgub NTB. Begitu juga dengan Rohmi," paparnya.
Selain itu, pertemuan Zulkieflimansyah dengan TGB H.M Zainul Majdi pun tidak cukup memberikan alasan kuat bahwa paket Zul-Rohmi jilid 2 berlanjut. Terlebih saat ini Rohmi sudah mulai terbuka dengan mengambil formulir pendaftaran sebagai calon Gubernur di PPP.
Upaya klarifikasi yang dilakukan Zulkieflimansyah dengan bertemu TGB dinilai tidak cukup kuat membendung opini bubarnya Zul-Rohmi. "Akhirnya publik tinggal menunggu kejutan saja. Apakah Zul-Rohmi jilid 2 ini akan berlanjut, atau tinggal kenangan," tegasnya.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait