Mataram,iNewsmataram.id- Fenomena menarik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam satu lokasi terdapat dua baliho bergambar Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Perindo NTB itu seolah menjadi rebutan di Pilgub NTB. Satu baliho bergambar pasangan Zulkieflimansyah - Sitti Rohmi Djalilah dengan mengusung tagline Zul-Rohmi 2 periode.
Satu lagi baliho bergambar Sitti Rohmi Djalilah berpasangan dengan H.W Musyafirin yang merupakan Bupati Sumbawa Barat. Rohmi - Musyafirin ini digadang-gadang maju sebagai bakal calon Gubernur dan bakal calon wakil gubernur NTB pada pilkada 2024.
Kedua politisi itu bahkan sudah bertemu untuk membahas terkait koalisi. Ini memicu opini publik jika pasangan Zul - Rohmi pecah kongsi alias bubar di Pilgub NTB 2024.
Sementara Zul - Rohmi jilid 2 masih terus dikampanyekan secara masif. Politisi PKS Zulkieflimansyah juga sudah bertemu dengan Ketua Harian DPP Partai Perindo TGB. H.M Zainul Majdi.
Video keduanya sedang main tenes meja beredar luas di jagat maya. Pengamat politik UIN Mataram Dr.Agus mengatakan kerja politik Zul-Rohmi selama lima tahun memimpin NTB tidak efektif mendongkrak elektoral pada Pilgub NTB 2024.
Terlebih, Zul-Rohmi tidak lagi menjabat selama lebih kurang setahun. "Dengan adanya jeda lebih kurang satu tahun dan pada saat Pilkada berlangsung Zul-Rohmi tidak lagi menjabat,, maka kerja-kerja politik Zul-Rohmi di lima tahun yang lalu tidak terlalu efektif mendongkrat elektoralnya pada Pilkada 2024," ujarnya kepada iNewsmataram.id Senin (13/5/2024).
Menurutnya, kemenangan Zul-Rohmi pada Pilkada 2018 tidak terlepas dari dukungan TGB yang saat itu sedang menjadi Gubernur. Pada November 2024 saat Pilkada berlangsung Zul-Rohmi tidak memiliki pilar politik yang kokoh.
Dalam situasi seperti itu, maka Zul-Rohmi bisa saja dikalahkan oleh Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang berasal dari kabupaten/kota yang saat Pilkada berlangsung mereka sedang menduduki jabatan.
Dia mencontohkan pasangan Lalu Pathul Bahri dan Indah Damayanti Putri. Jika mereka (pathul-Dinda) berpasangan melalui koalisi Gerindra dan Golkar maka ini menjadi ancaman sangat serius bagi bagi Zul-Rohmi. Terlebih jika Zul-Rohmi ini pecah kongsi.
Tidak hanya itu, peluang serupa justru lebih terbuka untuk bakal calon pasangan lainnya untuk memenangkan Pilgub NTB 2024 mendatang.
Dia mengatakan secara aspek modal politik, pasangan Pathul - Dinda jauh lebih unggul. Pathul sedang menjadi Ketua DPW Partai Gerindra dan Partai Gerindra merupakan partai pemerintah dengan kemenangan Prabowo.
"Saya kira Prabowo akan melakukan kerja politik yang serius di NTB dan ini kekuatan besar yang dimiliki Pathul," paparnya.
Kedua, Pathul sedang menjabat sebagai Bupati Lombok Tengah yang merupakan daerah dengan jumlah pemilih terbesar nomor dua di NTB.
Sebagai Bupati, Pathul berpeluang didukung penuh oleh birokrasi. Ketiga Pathul merupakan Ketua PCNU Lombok Tengah yang akan mendapatkan dukungan maksimal dari NU.
Sementara Dinda, di samping merepresentasikan Bima, Dompu dan Sumbawa juga merepresentasikan Gender dan politisi Partai Golkar.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait