Direktur Bajang Mataram Institut : Buka Survei OMI Bagian Manuver Politik Bang Zul

Edy Gustan
Direktur Bajang Mataram Institut Iskandar menilai hasil survei OMI terkait Pilpres merupakan bagian dari manuver politik Zulkieflimansyah. Foto : iNewsmataram.id

MATARAM,iNewsmataram.id- Direktur Bajang Mataram Institut Iskandar menilai apa yang dilakukan Dr.H. Zulkieflimansyah terkait hasil survei pilpres di NTB merupakan bagian dari manuver politik.

Dia mengapresiasi gaya politik Zulkieflimansyah itu. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dinilai memberikan pendidikan politik yang lues kepada masyarakat NTB.

Salah satunya, membuka informasi hasil survei Olat Maras Institut (OMI) terkait pemilu presiden 2024 di NTB. Bang Zul sapaan karib mantan Gubernur NTB itu memaparkan secara gamblang hasil survei OMI NTB itu.

Dalam survei itu menurut Bang Zul menempatkan pasangan calon Presiden nomor urut 2 Prabowo - Gibran meraih 53 persen.

Jauh mengungguli dua pasangan calon lainnya yakni Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar yang meraih 19 persen dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD yang hanya meraih 19 persen saja.

"Apa yang disampaikan Bang Zul itu sepatutnya diapresiasi. Dia kan tokoh PKS yang mengusung paslon nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar justru mengungkapkan hasil survei yang jelas menguntungkan Paslon nomor urut 2 Prabowo - Gibran. Ini seyogyanya disikapi bijak dan memincu untuk meningkatkan gerakannya," ujar Iskandar kepada iNewsmataram.id Jum'at (5/1/2024).

Tokoh muda yang karib disapa Nando itu menilai hasil survei itu secara politik memberikan tamparan keras kepada sejumlah pihak.

Terutama mereka yang berkepentingan dalam politik pilpres 2024 ini. Tentu, kata Nando hal itu sangat menguntungkan kubu paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran yang diusung sejumlah partai politik besar seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PBB, Partai Garuda, Partai Gelora, dan PSI.

Secara politik, dia juga menilai apa yang dilakukan Bang Zul merupakan bagian dari manuver politik jelang pemilu kepala daerah 2024.

Artinya, Bang Zul seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya terbuka untuk berkomunikasi dengan beragam kepentingan di NTB.

"Nah itu dia sisi positifnya, Bang Zul ini seakan sedang bermanuver. Tidak menutup kemungkinan nantinya PKS berkoalisi dengan Partai Gerindra atau bahkan gabungan parpol pengusung capres saat Pilgub NTB 2024 mendatang," ungkapnya.

Nando menegaskan, paket Zul - Rohmi jilid 2 bukan harga mati dalam politik. Tentu, menurutnya semua kemungkinan bisa saja berubah.

Dia mencontohkan jika Bang Zul bisa berpasangan dengan H. Lalu Fathul Bahri atau Ketua DPD Partai Golkar NTB H. Mohan Roliskana. Atau bahkan dengan Pj. Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi. 

Berkaca pada saat kepemimpinan TGB pada 2009, saat itu berpasangan dengan Badrul Munir. Namun pada periode berikutnya justru berpasangan dengan H. Muhammad Amin (Almarhum). 

"Semua bisa terjadi dalam politik. Siapa bilang Zul-Rohmi itu harga mati. Kan bisa saja berubah sesuai arah kepentingan. Itu letak cerdasnya Bang Zul dan manuver politiknya," papar Iskandar.

Terkait itu, dia mengimbau publik untuk pandai-pandai dan lebih cerdas membaca situasi politik jelang pemilu presiden, pemilu legislatif hingga pemilu kepala daerah 2024. Dia optimistis pelaksanaan pemilu di NTB akan berlangsung kondusif.

Editor : Edy Gustan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network