Lombok Timur,iNewsmataram.id-Itjen Kementerian Pertanian RI Dr. Jan Samuel Maringka mengapresiasi keberhasilan produk vanili Lombok yang tembus pasar Internasional.
Dia mendorong pengembangan bisnis vanili di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu disampaikan saat melihat langsung produk vanili Lombok di Sembalun Lombok Timur pada Jum'at (11/8)2923.
Menurutnya, produksi vanili Lombok Timur cukup menjanjikan dalam sistem pertanian dan perkebunan. UD.Rempah Organic Lombok merupakan salah satu unit usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang jual beli hasi perkebunan berupa vanili segar dan kering.
Vanili itu dibeli dari sejumlah kelompok petani selanjutnya di ekspor ke Amerika, Eropa, dan beberapa negara di Asia salah satunya Jepang.
"Ini merupakan wujud dari kemandirian kita dalam memanfaatkan hasi pertanian dan perkebunan. Kami optimistis pertanian NTB akan maju pesat," ujar Jan Maringka di Lombok Timur Jum'at (11/8/2023).
Berdiri pada 2013, UD.Rempah Organic Lombok menyajikan produk berkualitas internasional. Perusahaan ini menerapkan harga yang berlaku di pasar Internasional.
Tentu dengan menerapkan harga premium dan bonus sosial. Jan Maringka mengatakan tidak mudah memperoleh tempat di pasar Internasional.
Dia mengapresiasi keberadaan usaha yang memiliki visi untuk menunjukkan ke pasar dunia bahwa komoditas berupa vanilla beans yang di hasilkan dari Pulau Lombok mendapatkan tempat tersendiri di pasar dunia.
"Tidak hanya kualitas vanilli beannya saja yang tinggi, terpenting bagaiman petani bisa menjalin kerja sama antar petani dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani untuk menjadi sejahtera dan bagaimana petani mengolah lingkungan sehingga ekosistem tetap terjaga," paparnya.
Perusahaan ini membangun kerja sama dengan dengan petani, lembaga Pemerintah Indonesia, Lembaga pemerintah Luar Negeri terutama negara tujuan export, Lembaga Non Pemerintah International dan beberapa perusahan pembeli produk yang di jual oleh UD . Rempah Organic Lombok.
Sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diketuai oleh Muhir Ali, perusahaan ini bergerak secara sistematis.
Perusahaan ini membangun kemitraan dengan petani organik. Terdapat tiga kelompok tani vanili di dua kabupaten di Pulau Lombok.
Menurut Muhir Ali, pola kemitraan ini cukup menunjang dinamika bisnis vanili. Ketiga kelompok petani tersebut merupakan kelompok petani Plasma.
Mereka mengikuti standart atau aturan yang telah di tentukan oleh Lembaga sertifikasi Internasional yaitu Control union dengan mengacu kepada standart dari USA .
Kelompok petani tersebut sudah mengikuti standart selama 7 tahun dengan pola kemitraan dengan UD. Rempah Organic Lombok dengan standart USDA NOP.
Pihaknya juga membangun kemitraan dengan Petani Non Standart Organic namun kedepan di harapkan kelompok petani tersebut bersedia mengikuti standart Organic untuk mendapatkan legalitas sehingga hak dan kewajiban sebagai mitra bisa didapatkan.
Sejauh ini jumlah anggota kelompok petani yang telah menjalin hubungan kerja sama tersebar di dua kabupaten di Pulau Lombok NTB yaitu satu anggota Kelompok petani di Lombok Utara dan satu kelompok tani di Lombok Barat.
"Hasil produksi kelompok petani tersebut masih bisa di beli oleh UD. Rempah Organic dengan status Vanilli Non Organic," ujar Ali.
Tidak hanya itu, pihaknya juga membangun kerjasama dengan lembaga pemeringkat dan BUMN. Termasuk dengan lembaga luar negeri.
Beberapa lembaga luar negeri seperti, Kementrian Pertanian Amerika Standart NOP, pengawas obat dan makanan Amerika ( Food and Drug Administration) year update, Departement perdagangan US DUNS ( Data Unit Numbering system).
Ada juga Registrasi pemasok produk dari Perusahan ke USA two year update, Lembaga Keuangan USA ( American Express), dan Lembaga Sertifikasi Control Union ( CU )Year update.
"Termasuk bekerjasama dengan beberapa perusahaan luar negeri yang merupakan pelanggan dan buyer," ungkap Ali.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait