LOMBOK, iNewsMataram.id - Bunga (nama samaran, 17) nangis histeris melihat kondisi sang ayah yang nyaris dibakar warga. Ia membantah jika dirinya dihamili ayah kandungnya.
SS, bacaleg DPRD dari PDIP warga Sekotong Tengah Lombok Barat Nusa Tenggara Barat ini diketahui sempat viral saat dihajar bahkan hendak dibakar warga. Massa geram ketika mengetahui SS diduga menghamili anak kandungnya.
Namun kini, Bunga, sang putri kandung buka suara membantah dugaan tersebut.
Saat melihat video pengeroyokan terhadap ayahnya, Bunga langsung syok.Ia tidak menyangka aksi itu sangat kejam dilakukan kepada sang ayah karena simpang siur informasi yang beredar di tengah masyarakat.
Bunga juga langsung memeluk sang ayah yang terbaring di rumah sakit sambil menangis histeris. Ia berkali-kali minta maaf atas kesalah pahaman ucapannya sehingga membuat SS sang ayah babak belur dihajar warga.
Saat diwawancarai iNews, Bunga bercerita kepada kakak dan neneknya bahwa dirinya sudah dirusak oleh bapaknya sendiri SS.
Hal itu rupanya membuat kakak dan neneknya syok. Mereka mengira jika Bunga sudah dinodai dan dihamili oleh ayahnya sendiri.
Namun ternyata, itu salah paham. Bunga menerangkan, jika yang dimaksud dengan curhatannya 'dirusak' ini adalah karena sang aya tidak pernah memperhatikan dirinya dan menuruti keinginannya.
"Itu maksudnya rusak hati saya, setiap kali minta beli ini itu, tidak pernah dituruti sama bapak saya," tutur Bunga dengan suara terisak.
"Penjelasan 'rusak' itu mungkin disalah artikan rusak perawan. Saya tidak menyangka bahwa apa yang saya sampaikan itu disalah artikan bahwa saya pernah diapa-apain sama bapak saya sendiri. Padahal bapak tidak pernah menyentuh saya bahkan selalu menjaga saya," tambahnya.
Selain Bunga, sang kakak AL juga menerangkan duduk persoalan sebenarnya tidak seperti banyak berita yang beredar.
"Saya salah paham waktu itu. Mengira arti kata dirusak itu menjadi persetubuhan," ungkap AL.
Aparat kepolisian juga melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sekotong dan di Rumah Sakit Bhayangkara di Mataram untuk memastikan kehamilan Bunga. Namun hasilnya tidak ada tanda-tanda kehamilan.
Sementara itu, kasus tersebut saat ini didampingi oleh Lembaga Advokasi Hukum Indonesia (LAHI) Hariadi Rahman menegaskan jika pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan saksi dan rangkaian pemeriksaan lainnya oleh Polres Lombok Barat supaya bisa menemui titik terang dari kasus tersebut.
Hingga saat ini, jajaran Polres Lombok Barat masih terus bekerja untuk mengungkap siapa dibalik penganiayaan yang nyaris menewaskan oknum Bacaleg DPRD dari PDIP tersebut.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait