MATARAM, iNewsMataram.id-Kolaborasi Seni 2023 yang berlangsung beberapa waktu lalu di Taman Budaya NTB, Mataram, menyisakan kesan tersendiri untuk para penonton dan pengisi acara.
Malam itu, beberapa musisi tampil dengan kemampuan yang tak diragukan lagi. Salah satunya Satria Mujahid.
Satria mengatakan senang sekaligus grogi saat tampil dalam acara Kolaborasi Seni 2023 bersama Ary Juliyant and The Badjigur Bluegrass featuring SiSaSa.
“Saya senang sekaligus grogi karena baru kali ini mengiringi mereka pakai gitar. Biasanya saya main bass,” ujarnya.
Musisi remaja, yang sudah mulai memainkan alat musik sejak duduk di bangku SD, ini juga pernah membentuk band trio bernama Strawhead saat SMP.
Karakter musik yang dibawakan Strawhead jarang dipilih para remaja. Mereka memilih musik blues dalam setiap performa.
Putra dari Ary Juliyant, seorang gerilyawan kesenian yang berprofesi sebagai musisi/pekerja seni sejak 1980-an asal Bandung dan menetap di Lombok sejak 1995, ini sekarang tergabung dengan band bernama Lima Kancing Baju.
Satria beruntung lahir dan besar dalam keluarga seniman. Sumber inspirasinya dari sang ayah dan belajar otodidak dari teman-teman ayahnya dan internet.
“Sumber inspirasi terbesar saya itu, Ayah. Pertama kali mengenal musik, ya, dari Ayah. Belajarnya otodidak dari teman-teman musisi terdekat Ayah dan internet,” ungkapnya.
Bersama band Lima Kancing Baju, Satria lebih sering membawakan karya-karya mereka sendiri.
Betotan bass dan gitar yang ciamik dari Satria membuat ia sering tampil di beberapa acara, seperti Festival Seni Pasar Danamon, Rampak Bass No Comment, Ubud FolkFest di Bali beberapa waktu lalu.
“Saya ingin bisa menambah kemampuan dan pengalaman. Juga lancar bermain musik, seperti idola-idola saya,” tandasnya. (*)
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait