Mataram,iNewsmataram.id- Rencana gelaran Internasional Motocros Grand Prix MXGP 2023 di Eks Bandara Selaparang menuai sorotan publik. Salah satunya dari Forum Bajang Mentaram.
Pasalnya, rencana pembangunan Sirkuit MXGP di kawasan itu tidak melibatkan masyarakat lingkar Eks Bandara Selaparang. Terutama para pemuda yang hingga saat ini belum dilibatkan.
Direktur Forum Bajang Mentaram Iskandar mengatakan MXGP yang akan berlangsung 1 hingga 2 Juli 2023 itu seharusnya melibatkan masyarakat sekitar.
Lagipula, gelaran Internasional itu nantinya memberikan dampak positif bagi masyarakat. Terutama lingkar Eks Bandara Selaparang.
"Tapi belum-belum ini kok kesannya masyarakat dicuekin. Ini maksudnya apa. Seyogyanya mereka terutama anak-anak mudanya kan dilibatkan juga," ujar Iskandar kepada iNewsmataram.id.
Tokoh muda yang karib disapa Nando ini mengapresiasi niat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menjadikan Eks Bandara Selaparang sebagai Sirkuit MXGP di Pulau Lombok.
Hanya saja, dia menyayangkan aktivitas yang berlangsung di sana tidak sepenuhnya melibatkan para pemuda. Tidak heran, kata Nando, jika nantinya ada kasak-kusuk untuk menggagalkan gelaran MXGP yang tiketnya sudah mulai dijual.
Dia juga mengkritisi tidak ada keterlibatan Wali Kota Mataram Dr.H. Mohan Roliskana terkait MXGP Selaparang ini. Padahal, sebagai tuan rumah, diperlukan dukungan penuh dari Wali Kota Mataram.
"saya lihat kok nggak ada pak Wali Kota Bang Haji Mohan saat Ground Breaking Sirkuit MXGP di Eks Bandara Selaparang kemarin ya. Apa nggak dilibatkan, atau bagaimana," ungkapnya.
Sebagai tokoh muda Mataram, Nando mengingatkan pentingnya kebersamaan. Terlebih, MXGP ini merupakan event skala Internasional yang membutuhkan dukungan semua pihak.
Nando mengatakan, tidak heran jika muncul selentingan jika MXGP ini merupakan "Proyek" Gubernur Dr.H Zulkieflimansyah menjelang akhir masa jabatan. Lagipula, Direktur Utama PT. Samota Endurance Gemilang selaku penanggung jawab kegiatan tersebut adalah anaknya.
Meski begitu, Nando optimistis gelaran MXGP itu akan berlangsung sukses. Itu diyakini berdampak positif baik untuk kemajuan pariwisata Kota Mataram maupun perekonomian di Kota Mataram.
"Selentingan negatif itu pasti ada. Itulah mengapa saya mengingatkan pihak penyelenggara ini untuk melibatkan masyarakat sekitar terutama para pemudanya. Kita inginkan kebersamaan untuk menuju kesuksesan itu. Intinya jangan hanya ngengat dengan nganget (lihat orang ngunyah) saja," ungkapnya.
Editor : Edy Gustan
Artikel Terkait