MATARAM, iNewaMataram.id-Persembahan konser mini album “Sisi Lain SiSasa” dari Room Project, yang terwujud pada Minggu (12/3/2023) lalu, di Gedung Teater, Taman Budaya NTB, menyisakan banyak cerita untuk para pendukungnya.
Rahadyan Salat, produser sekaligus promotor talent Room Project, mengatakan puas dengan perayaan konser SiSasa lalu. Terutama saat melihat para penonton yang antre dengan tertib, memakai dress code serbahitam, dan mempunyai kesan tersendiri saat perayaan usai.
Mini album “Sisi Lain SiSasa” ini merupakan mimpi Oseng sejak lama yang akhirnya terwujud sempurna. Ditambah dukungan tim yang luar biasa, akhirnya syair-syair yang mengendap lama pun lahir dan mampu menyihir para penikmat musik.
Launching mini album “Sisi Lain SiSasa” bertema “Disihir dan Menyihir” ini juga sebagai gerbang awal memperkenalkan SiSasa sebagai penyanyi berbakat dari Lombok. Sekaligus memberikan tawaran konsep garapan yang diprakarsai Room Project.
“Mini album ini lahir sejak lama, karya-karya saya yang disimpan sejak 2001. Setelah melalui perjalanan panjang, saya pun bertemu Cinta Aisyah Humairo atau SiSasa, yang punya talenta bagus. Akhirnya, saya memutuskan membuat mini album bersama SiSasa dan Room Project,” ujarnya.
Oseng, sapaan akrab Rahadyan Salat, menambahkan bahwa proses awal peluncuran mini album tersebut dimulai sejak 2020 lalu. Konsep yang dia tawarkan kepada tim, ternyata bukan sekadar mimpi.
Dia dibantu beberapa kawan musisi pun serius menggarap lagu-lagu ciptaannya, yang akhirnya bisa dinikmati saat ini. Ditambah lagi dukungan istri tercinta Rin Rin Kristianti sebagai manager project.
Di studio ArifTone, dengan dibantu Arif Prasojo sebagai arranger untuk aransemen lagu-lagunya, Oseng dan tim Room Project membuat rekam karya mini album mereka.
“Saya dibantu beberapa musisi Lombok dalam proses rekam karya, seperti Andre Thei (keyboard) dalam lagu ‘Di Lepas Pantai Padang Bai’, ‘Entah’, dan ‘Lukisan’; Mamiq Ebonk (bass) dalam lagu ‘Bohong’; Mas Nanang (perkusi) dalam lagu ‘Entah’, ‘Bohong’ dan ‘Di Lepas Pantai Padang Bai’. Semua saling bersinergi dan luar biasa,” tuturnya.
Dia berharap, karya-karya dalam mini album itu bisa dinikmati semua khalayak sebagai penikmat musik. Juga meninggalkan kesan bahagia dan kebaikan.
“Semoga, dengan lahirnya karya ini, orang-orang yang menikmatinya akan merasa bahagia dan mendapat hikmah kebaikan,” tandasnya.
Sementara itu, saat diwawancarai iNewsMataram.id, SiSasa mengatakan kalau apa yang dikatakan dan diniatkan itu akan menjadi doa. Ditambah usaha, pasti ada saja jalan yang akan terwujud.
“Saya tak menyangka kalau niat saya jadi doa. Ketika menjadi ‘penyihir’ saat konser lalu, saya tidak pernah bisa membayangkan kalau rasanya akan sebesar ini. Sasa kecil mampu menyihir banyak orang dan akhirnya pesan lagu tersampaikan,” ungkapnya.
Tak luput, dia juga berterima kasih untuk semua yang terlibat dalam konser mini albumnya. Terutama untuk Room Project yang merealisasikan mimpi dan cerita Sasa.
“Tentu saja, terima kasih yang tak terbendung untuk Kang Oseng dan Teh Rin Rin, juga seluruh kawan yang terlibat hingga Sasa menjelma sebagai Sasa sekarang. Dari yang awalnya mimpi, akhirnya jadi nyata,” tandasnya. (*)
Editor : Maryani
Artikel Terkait