get app
inews
Aa Text
Read Next : Efisiensi Anggaran, Politisi Muda ini Desak Pemprov NTB Mundur Sebagai Tuan Rumah Fornas 2025

Garda Satu Tolak Gelaran Fornas Kormi di NTB, Pulau Sumbawa Dapat Apa

Selasa, 20 Mei 2025 | 11:18 WIB
header img
Ketua Garda Satu NTB Abdul Hakim menolak gelaran Fornas Kormi di NTB Foto : iNewsmataram. id/Edy Gustan

Mataram, iNewsmataram.id-Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) perkumpulan Garuda Sakti Bersatu (Garda Satu) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Abdul Hakim menolak gelaran Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII 2025. Kegiatan itu dijadwalkan berlangsung pada 1 - 7 Juli 2025 di NTB.

Menurut Hakim, kegiatan yang menelan anggaran Rp 2,8 Miliar itu sejatinya harus dinikmati oleh masyarakat NTB. Artinya, yang tinggal di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa. Hanya saja, dia menilai beragam kegiatan berskala nasional maupun internasional selama ini hanya menguntungkan masyarakat di Pulau Lombok saja.

"Lantas siapa yang diuntungkan dengan terselenggaranya Fornas Kormi VIII 2025 itu?. Masyarakat di Pulau Sumbawa dapat apa" ujar Bang Akim sapaan karibnya kepada wartawan Selasa 20/5/2025.

Dia mengatakan, sangat wajar jika ada kelompok masyarakat menyampaikan aspirasi atau penolakan terhadap kegiatan tersebut. Lagipula, saat ini pemerintah sedang menerapkan efisiensi anggaran.

Terlebih, anggaran senial Rp 28 Miliar itu bersumber dari APBD NTB. Anggaran sebesar itu menurutnya lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk hal lainnya yang bisa dirasakan masyarakat NTB yakni Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok.

Tokoh muda itu menilai, sangat wajar jika masyarakat Pulau Sumbawa akhirnya menuntut percepatan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS).

Sejauh ini, menurut Bang Akim masyarakat Pulau Sumbawa hanya bisa merasakan kemeriahan beberapa event di antaranya festival Tambora yakni memperingati 2 abad meletusnya Gunung Tambora, gelaran MXGP di Samota, dan Festival Rimpu Mantika di Bima.

"Lantas, apa dampak positif secara masif yang dirasakan masyarakat Pulau Sumbawa dari berbagai kegiatan itu. Apakah ada pembenahan Bandara Udara baik di Bima maupun di Sumbawa? kan tidak" tandasnya.

Atas dasar itulah pihaknya menolak gelaran Fornas VIII 2025 di NTB. Lagipula, hingga saat ini belum ada gaung dari kegiatan tersebut. Padahal, kegiatan itu akan melibatkan 81 Induk Organisasi Olahraga (Inorga).

Fornas ini digadang-gadang berpotensi meningkatkan kunjungan pariwisata di NTB termasuk berdampak positif bagi perekonomian rakyat NTB.

"Berbicara NTB itu, ya Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Tapi kalau kegiatannya justru hanya dipusatkan di Pulau Lombok saja, lantas masyarakat Pulau Sumbawa mau dapat apa?. Dapat cerita," ungkap Akim.

Terkait itu, dia berharap semua elemen masyarakat terutama pecinta olahraga untuk berpikir dengan akal sehat sehinga kegiatan-kegiatan bersekala nasional tidak terkesan sebagai formalitas yang menguntungkan sepihak saja.

Perkumpulan Garuda Sakti Bersatu dipimpin oleh Abdur Rohim. Organisasi ini bertujuan untuk memberikan masukan kepada pemerintah dan mengajak masyarakat untuk berpikir kritis terhadap persoalan sosial, kebudayaan, politik, dan ekonomi.

Empat nama tokoh yakni Gibran Rakabuming Raka, Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra, Dr. Fahmi Bachmid, dan Dr. H. Teguh Sumarmo duduk sebagai Dewan Pembina Garda Satu.

Editor : Edy Gustan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut