Efisiensi Anggaran, Politisi Muda ini Desak Pemprov NTB Mundur Sebagai Tuan Rumah Fornas 2025

Mataram,iNewsmataram.id-Politisi muda yang juga Sekretaris Pimpinan Daerah (Sespimda) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Nusa Tenggara Barat (NTB) Abdul Hakim berharap NTB segera mundur sebagai tuan rumah Festival Olahraga Nasional (Formas) VIII 2025.
Meenurutnya, kegiatan yang akan menelan anggaran Rp 30 Miliar itu patut dialihkan ke daerah lain. "Salah satu alasannya adalah efisiensi anggaran. Dana yang dihibahkan untuk Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) senilai Rp 30 Milyar itu bisa dialihkan penggunaannya untuk hal lain yang lebih bermanfaat," ujar Bang Akim sapaan karibnya Selasa (8/4/2025)
Dia menilai, sesuai dngn visi misi pemimpin NTB saat ini yakni program olah raga berkelanjutan untuk menkngkatkan mutu SDM olahraga NTB.
Anggaran itu bisa digunakan untuk Balai Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar. Anggaran Rp 30 miliyar itu juga bisa menjadi anggaran peransang untuk renovasi venue yang sudah ada, seperti Gelanggang Pemuda, padepokan Pencak silat di GOR , Arena Futsal Lombok barat dan lainnya.
Dia juga setuju dengan Sekretaris Daerah NTB H. Lalu Gita Ariadi yang menyatakan NTB siap mundur sebagai tuan rumah penyelenggaraan Fornas VIII 2025.
Sebagaimana dilansir dari laman LKBN Antara, Sekda NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan pengurus baru Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) terlalu fokus dengan konsolidasi personal organisasi dan program.
Hal itu menurut Bang Akim semua pihak harus mendukung keputusan itu sebagai upaya penyelamatan uang negara. Terlebih, sisa waktu hingga pelaksanaan Fornas VIII 2025 tinggal empat bulan lagi.
"Daripada akhirnya nanti mubazir dan hasilnya tidak sesuai target, mending NTB mundur saja sebagai tuan rumah penyelenggara Fornas VIII 2025"ungkapnya.
Sebelumnya, Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi mengatakan pihaknya tetap fokus untuk menyiapkan secara teknis penyelenggaraan Fornas. Namun, dia menilai jika ada beda kepentingan antara pengurus KORMI pusat, maka pihaknya akan meminta pelaksaan Fornas 2025 ditunda atau mundur jadi tuan rumah.
Pemerintah NTB merasa konsep awal yang ditawarkan berbeda dengan konsep sekarang di mana sebelumnya lokasi penyelenggaraan olahraga tersebar di beberapa daerah di Pulau Lombok.
Gita mengungkapkan, konsep pengurus baru KORMI Nasional ingin penyelenggaraan hanya terpusat di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika yang berada di Kabupaten Lombok Tengah.
Menurutnya, keputusan Pemerintah NTB mendistribusikan arena olahraga ditujukan untuk mempromosikan destinasi wisata, mengurangi biaya penyelenggaraan, dan mengatasi keterbatasan penginapan maupun akomodasi.
"Kalau KORMI Nasional punya konsep baru yang berbeda dengan konsep lama, kami juga mempertimbangkan untuk siap atau tidak menjadi tuan rumah. Kami minta ketegasan, terlebih KORMI Nasional menyebut KORMI Daerah NTB sudah tidak sah lagi," kata Gita.
Kegiatan Fornas VIII dijadwalkan berlangsung pada 1-7 Juli di Nusa Tenggara Barat. Festival itu melibatkan sekitar 84 induk organisasi olahraga atau Inorga, namun hingga kini baru 15 Inorga yang melakukan konfirmasi siap mengikuti festival olahraga tersebut.
Pemerintah NTB menyiapkan anggaran sebanyak Rp30 miliar melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) demi kelancaran kegiatan Fornas VIII tersebut
Editor : Edy Gustan