Adu Gengsi Mohan VS Dinda Merebut Kursi Golkar NTB

iNewsmataram.id-Mohan Roliskana dan Indah Damayanti Putri disebut-sebut akan bersaing merebut tampuk kepemimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB).

Indah Damayanti Putri kini menjabat Wakil Gubernur NTB sementara Mohan Roliskana sebagai Wali Kota Mataram. DPD I Partai Golkar NTB akan segera melaksanakan Musyawarah Daesh (Musda) pada April 2025.

Baca Juga

Pengamat: Posisi Mohan Roliskana Masih Kokoh di Kota Mataram

Perebutan posisi ketua DPD I Partai Golkar NTB menjadi salah satu penentu karir politik berikutnya. Pengamat politik dan kebijakan publik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr. Ihsan Hamid menilai tradisi pergantian pimpinan Partai Golkar selalu diwarnai dinamika. Sehingga jarang bisa terjadi aklamasi.

"Dinamika tarik ulur ini tidak gampang. Selalu terjadi tarik ulur sehingga kontestasi perebutan posisi ketua DPD I Partai Golkar NTB cukup ketat," ujar Ihsan Hamid kepada wartawan di Mataram Kamis (20/3/2025).

Dia mengatakan, posisi ketua Partai Golkar NTB sangat prestisius dan bergengsi. Sebagai Wakil Gubernur NTB, Indah Damayanti Putri dinilai sangat menginginkan posisi itu.

Terlebih namanya pernah moncer sebabgai salah satu kandidat Ketua DPD Partai Golkar NTB beberapa waktu lalu. Dengan menguasai Golkar, kata Ihsan, posisi tawar Dae Dinda sapaan karibnya akan semakin kuat di masa mendatang.

Pertarungan ketat antara Dae Dinda dengan Mohan akan tampak. Artinya, pertaruhan gengsi akan terlihat lagipula Dae Dinda sudah menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB.

"Saya melihat di sini akan bertaruh gengsi. Dinda yang saat ini menjadi Wagub NTB tentu memiliki nilai tawar tinggi serta gengsi dan bisa jadi membuat DPP kepincut untuk memberikan kesempatan menahkodai NTB," paparnya.

Dengan menjadi Ketua DPD Golkar NTB, karir politik Dinda akan semakin bersinar. Bahkan, dia berpotensi melaju sebagai kandidat Calon Gubernur NTB di masa mendatang.

Kans Dinda untuk menahkodai Golkar NTB kali ini diyakini lebih ringan. Terlebih, dia punya jejaring dan komunikasi dengan DPP. "Iya, di DPP ada figur Sari Yuliati. Siapa yang solid komunikasi dengan DPP tentu punya peluang untuk memimpin Golkar NTB",ungkapnya.

Ihsan yakin Dinda akan fight untuk meraih posisi Ketua Golkar NTB. Jika itu terealisasi, akan menjadi sejarah baru sebagai perempuan pertama yang berhasil memimpin Partai Golkar.

Selain mengukir sejarah, Dinda juga punya gengsi tinggi. "Masak sekaliber Wakil Gubernur kalah dengan Wali Kota. Ini menjadi salah satu tolak ukur apakah Dinda merupakan politisi petarung atau bukan," tegasnya.

Lantas, bagaimana dengan peluang Mohan Roliskana?. Peraih gelar doktor ilmu politik UIN Syarif Hidayatullah ini mengatakan jika Mohan justru tidak bisa dianggap enteng.

Keberhasilannya mempertahankan posisi sebagai Wali Kota Mataram plus ikut menghantarkan pasangan Iqbal - Dinda sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB menjadi catatan penting.

Selain itu, Mohan juga punya jejaring dan komunikasi langsung dengan DPP. Menahkodai Partai Golkar NTB juga dinilai menjadi keniscayaan bagi Mohan untuk naik kelas sebagai kandidat calon Gubernur NTB mendatang.

"Peluang Mohan untuk meraih Golkar kembali memang tidak mudah. Pertarungan ini berpotensi menjadi ancaman serius bagi karir politik Mohan. Bisa saja memiliki kans maju sebagai cagub kelak semakin tipis, mau maju untk DPR RI pun juga tentu tidak mudah karena ada Sari Yuliati. Paling pilihannya ya maju DPRD NTB atau opsi lain yang lebih ekstrim bisa saja pindah partai,"ujar Ihsan.

Terkait itu, Mohan Roliskana pun mau tidak mau harus Fight dan mengerahkan segala kekuatannya untuk mempertahankan posisinya sebagai Ketua Golkar NTB. Meski begitu, Lagi-lagi semua kembali kepada pemilik suara di tingkat DPD II Partai Golkar se-NTB. Juga strategi dan taktik politik masing-masing kandidat calon Ketua DPD Golkar NTB. 

Editor : Edy Gustan