get app
inews
Aa Text
Read Next : PB NWDI Resmikan Kantor Baru, Simbol Kebangkitan dan Kemaslahatan Umat

NTB Akhirnya Keluar dari Peringkat 10 Besar Angka Kemiskinan Tertinggi di Indonesia

Senin, 17 Maret 2025 | 14:41 WIB
header img
Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat H. Lalu Gita Ariadi saat mengikuti zoom meting terkait perencanaan penanggulangan kemiskinan. Foto : Diskominfotik NTB/Istimewa

Mataram,iNewsmataram.id- Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya keluar dari peringkat 10 besar sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H. Lalu Gita Ariadi mengungkapkan rasa syukur atas hal itu. Berbagai upaya dilakukan pemerintah Provinsi NTB.

Menurutnya, persentase penduduk miskin pada September 2024 sebesar 11,91 persen, menurun 1,00 persen poin terhadap bulan Maret 2024 dan menurun 1,94 persen poin terhadap Maret 2023.

Hal itu diketahui usai Lalu Gita Ariadi mengikuti Rapat Koordinasi Tingkat Nasional Perencanaan Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2025 yang diselenggarakan Bapenas RI secara daring di Ruang Rapat Sekda NTB, Senin (17/03).

"NTB meraih peringkat ke - 12 sebagai provinsi dengan kemiskinan tertinggi di Indonesia, sementara Provinsi Jawa Timur berada di peringkat pertama, dilanjutkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah," ujar Lalu Gita Ariadi.

Miq Gite sapaan karibnya menyampaikan bahwa Provinsi NTB keluar dari peringkat 10 besar Provinsi dengan kemiskinan tertinggi, per September 2024 berada pada peringkat ke 12, sebelumnya pada tahun 2023 pada posisi ke - 8.

"Ikhtiar - ikhtiar kita dari tahun 2023 sampai 2024 bekerja bersama, Alhamdulillah ada hasil signifikan, sehingga kita tidak masuk kedalam 10 besar provinsi termiskin tersebut," tuturnya.

Dia berharap agar upaya - upaya yang telah dilakukan pada 2024 harus memberikan inspirasi dan motivasi untuk bisa bekerja lebih keras, agar angka kemiskinan dapat turun lebih cepat.

"Dalam situasi seperti ini kita tidak berharap ada goyangan, sehingga membuat nilai kita tidak semakin meningkat dan membuat posisi kita semakin menjauh," tuturnya.

Kolaborasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi, Kabupaten, Kota se - NTB harus terus ditingkatkan, sehingga pergerakan pembangunan ekonomi semakin lancar dan masyarakat makmur dan sejahtera.

"Semoga kita ada keterpaduan langkah bersama untuk jihad mengatasi kemisikinan didaerah kita, kita fokuskan resource yang kita miliki untuk menggerakkan pembangunan ekonomi, sehingga kemakmuran dapat diwujudkan bersama," pungkasnya.

Kepala Bidang Perekonomian & Sumber Daya Alam, Bappeda Provinsi NTB, Iskandar Zulkarnain menyampaikan bahwa beberapa strategi yang dilakukan dalam penanganan kemiskinan, yaitu peningkatan pendapat, mengurangi beban - beban pengeluaran dan mengurangi kantong - kantong kemiskinan.

"Ke depan akan terus difokuskan pada kegiatan kemiskinan, karena program dari Gubernur NTB salah satunya tentang kemiskinan," jelasnya.

Sementara, kolaborasi TKPKD terus dilakukan, dengan menyelaraskan program - program kegiatan dari TKPKD Kabupaten/Kota se - NTB. Hal ini intens dilakukan, agar tidak terjadi tumpang tindih atau penumpukan di masing - masing Kabupaten/Kota sehingga lebih luas target dari program kerjanya,

Editor : Edy Gustan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut