Mataram,iNewsmataram.id- Calon anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H. Karman BM mendorong pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat terutama menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dia menilai harga tiket pesawat saat ini terasa mahal sehingga berpotensi menghambat mobilitas orang masuk NTB melalui Bandara Internasional Lombok.
"Masya Alloh, harga tiket pesawat kok mahal banget ya. Terasa banget di kantong. Hehehe" ungkap Karman kepada wartawan Sabtu (18/11/2023).
Apa yang disampaikan Karman ini setidaknya mewakili sejumlah penumpang pesawat menuju Lombok. Politisi sekaligus aktivis muda asal Pagutan Kota Mataram itu khawatir jika harga tiket pesawat terus naik bisa memengaruhi jumlah kunjungan wisata ke NTB.
Lagipula, saat ini NTB sedang giat-giatnya mempromosikan kunjungan wisata dan menggelar berbagai event. Salah satunya Motocross Lombok - Sumbawa Competition.
"Saya khawatir jika harga tiket pesawat terus tinggi, orang takut datang ke NTB. Kalau orang malas ke NTB, ya pergerakan orang turun, aktivitas ekonomi turun, angka kunjungan wisatawan juga turun serta pendapatan masyarakat juga bisa turun" katanya.
Karman merupakan salah satu caleg yang kerap bolak balik Jakarta - Lombok. Dia berharap pemerintah turun tangan mengatasi harga tiket.
"Saya berharap pemerintah, baik pusat maupun daerah bisa memberikan perhatian terkait harga tiket pesawat ini. Bagaimanapun caranya. Kasih insentif kah, lobby perbanyak jumlah maskapainya kah, dan atau lain-lainlah" tambahnya.
"Saya memaklumi, harga tiket pesawat banyak faktornya. Bisa karena sedikitnya armada tersedia, bisa karena naiknya harga bahan bakar dan lain-lain. Semoga semua kembali normal" pungkasnya.
Karman merupakan caleg DPR RI daerah pemilihan NTB II Pulau Lombok. Dia juga pernah menjabat Ketua Umum pimpinan pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII).
Juga pernah aktif sebagai kader dan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Tidak hanya itu, Ketua Himpunan Masyarakat Lombok di Jakarta ini pernah aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Pemuda Asia Afrika (AAYG) dan sederet posisi di organisasi lainnya.
Editor : Edy Gustan