get app
inews
Aa Read Next : Doa TGB Untuk Pasangan Zul-Rohmi di Hadapan Ratusan Ribu Jamaah NWDI

Bawa Bayinya, Ribuan Emak-emak Serbu Tradisi Ngurisan Jelang Hultah ke-88 NWDI

Sabtu, 26 Agustus 2023 | 14:30 WIB
header img
Ribuan Emak-emak membawa serta bayi dan balitanya untuk mengikuti tradisi ngurisan jelang Hultah ke-88 NWDI di Pancor Lombok Timur Sabtu (26/8/2023) Foto: MDQH Pancor/Istimewa

Lombok Timur,iNewsmataram.id- Rbuan emak-emak membawa bayi dan balitanya rela mengantri untuk mengikuti tradisi ngurisan atau aqikah yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Hamzanwadi Pancor.Lombok Timur.

Mereka berduyun-duyun datang ke lokasi ngurisan jelang Hultah ke-88 NWDI sejak pagi hari Sabtu (26/8/2023. Panita menggelar ngurisan masal dengan melibatkan para tuan guru dan masyayickh Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal Hadist (MDQH).

Tradisi ngurisan ini kerap dilakukan setiap menjelang Hultah NWDI. Para orang tua bertemu zurriyyat pendiri NWDI. Mereka yakin buah hatinya memperoleh berkah dari Allah SWT atas doa para masyayickh.

"Ini yang pertama, tujuan saya biar anak saya dapat berkah dari Allah SWT berkat doa para Masyaikh dan mendapar manfaat dari momen Hultah ke-88 NWDI ini ", ujar Yuliana warga Selong, Lombok Timur.

Yuliana merupakan masyarakat yang rela mengantri dan berhasil mengikuti rangkaian ngurisan gratis itu. Dia membawa anak keduanya untuk mendapat doa para tuan guru. Dia berharap anaknya menjadi Soleh, berbakti pada orang tua, agama, Nusa dan Bangsa.

Ketua YPH PPD NWDI Pancor, H. Muhammad Djamaluddin mengatakan tradisi ngurisan rutin digelar disetiap menjelang puncak perayaan Hultah NWDI.

"Ini merupakan sunnatan hasanah dari pendiri NWDI Maulana Syech Al-Magfurullah TG.KH Muhammad Zainuddin Abdul Majid bahwa di setiap kegiatan atau h - 1 Hultah selalu kita gelar cukuran atau ngurisan", ujarnya.

Tujuannya, kata adik kandir TGB.KH. Muhammad Zainul Majdi ini adalah untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT atas perjuangan pendiri NWDI TGKH M. Zainuddin Abdul Majid.

Ketua DPD Partai Perindo Lombok Timur itu menjelaskan filosopi ngurisan adalah membersihkan diri untuk memulai suatu hal yang baru.

"Anak anak kita dicukur atau ngurisan supaya mereka tumbuh menjadi insan insan yang soleh - solehah dengan mengawalinya didoakan oleh para masyaikh kita", ungkapnya. 

Tradisi ngurisan ini merupakan rangkaian kegiatan Hultah ke-88 NWDI sekaligus sebagai sarana silaturrahmi dengan seluruh warga NWDI.

Editor : Edy Gustan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut