MATARAM, iNewsmataram.id-Ratusan Alumni Pondok Pesantren Wali Songo (PPWS) Ngabar Ponorogo, Jawa Timur yang tergabung dalam Konsulat Bali Nusa Tenggara (Banustra) menggelar reuni dan halalbihalal di aula STIKES Yarsi. Beragam kegiatan digelar selama acara halal bihalal yang berlangsung pada Minggu (14/5/2023).
Hadir dalam acara itu Pimpinan Pondok Pesantren Al-Aqsho Mamben, Lombok Timur TGH. Abdul Latif, Kombes Pol. Cheppy Ahmad Hidayat, dan Ketua STIKES Yarsi Dr.H.Zulkahfi.
Juga sejumlah alumni senior di antaranya ustadz Gunadi Widiyatmoko, ustadz Mukmin, ustadz Soleh Hambali, ustadz M.Taisir, ustadz H.M Isnaini, ustadz Khaerul Tasmi Hardi (Cayen), Ustadz Abdul Mafahir.
Termasuk Kasi Haji dan Umrah Kemenag Lombok Tengah ustadz H.Lalu Syamsul Hadi, Direktur travel umrah dan haji PT.Sinom Nahdia Wisata ustadz Lalu Masyhuri, ustadz Anwar Rinjani Putra, ustadz Akmal Anwar, dan ustadz Lalu Wahyudi Zakaria (Yoed).
Selanjutnya hadir juga ustadzah Hj.Harwini, ustadzah Hj.Nani Taufiq, Hj.Rohana Helmy, Hj. Sulhinayah, ustadzah Laely Rahma Hiswari, ustadzah Hj. Anna Faizati, Baiq Zulfaiyah, dan lainnya.
Ketua panitia halalbihalal ustadz Hasbie Assidiqie mengatakan reuni dan halal bihalal alumni PPWS Ngabar ini merupakan ajang silaturahmi. Dia berterimakasih atas kerja sama semua pihak sehingga halalbihalal ini berlangsung sukses.
"Kami berterimakasih atas kehadiran ustadz dan ustadzah serta semua pihak yang membantu atas suksesnya acara ini," ujar Hasbi.
Terpisah, penasehat alumni PPWS angkatan ke-24 ustadz H.M Isnaini mengajak para alumni untuk tetap kompak. Keberadaan alumni PPWS Ngabar Ponorogo di NTB penting untuk berkontribusi terhadap pembangunan NTB.
Dia mendorong agar alumni PPWS Ngabar memberikan manfaat di segala bidang. Lagipula, sumber daya manusia alumni PPWS sangat mumpuni.
Menurutnya, ada alumni yang menjadi pengusaha, dosen, polisi, pengacara, tuan guru, lulusan universitas luar negeri, hingga pewarta.
"Ayo alumni PPWS kita bangkit bersama. Kita semangat untuk membangun daerah kita dengan potensi yang kita miliki,"papar Ustadz Isnaini.
Dia menyampaikan ada alumni yang maju sebagai bakal calon anggota legislatif pada pemilu 2024 mendatang. Ustadz Isnaini menegaskan, butuh semangat dan keteguhan hati untuk membangun gerakan menuju kebaikan bersama.
Menurutnya, beragam potensi yang dimiliki alumni Ponpes Wali Songo dapat berdampak positif bagi kemajuan daerah. Baik di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa.
"Kita harus optimistis bahwa kita bisa. Saatnya kita mengabdi untuk masyarakat sebagaimana yang diamanatkan oleh para pendiri Pondok Pesantren Wali Songo K.H Ibrahim Toyib,"tegasnya.
Adapun TGH. Abdul Latief dalam tausyiahnya memaparkan pentingnya menjadi orang bertaqwa. Dia menceritakan pengalamannya saat menjadi santri di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar. Hingga akhirnya nyantri di Pondok Pesantren Darussalam Gontor.
Abdul Latief juga mengajak alumni Wali Songo menjadi perekat ummat. Artinya, tetap selalu memberikan pencerahan kepada ummat dengan modal ilmu yang dimiliki.
"Mari kita menjadi perekat ummat. Sampaikan yang baik kepada ummat," ungkapnya.
Beragam kegiatan dilakukan baik senam zumba, pembagian dorprize, pembentukan tim formatur Himpunan Keluarga Pondok Pesantren Wali Songo (HKPW), dan diakhiri dengan salam-salaman.
Ponpes Wali Songo terletak di Desa Ngabar, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Ponpes ini didirikan oleh K.H Mohammad Toyib yang merintis lembaga pendidikan sejak 1946 dengan mendirikan Madrasah Diniyah Bustanul Ulum Al-Islamiyah.
Selanjutnya, lembaga pendidikan ini berkembang hingga pada 4 April 1961 berdirilah Ponpes Wali Songo. Sepeninggal K.H Mohammad Toyib, yayasan ponpes ini dilanjutkan tiga putranya yakni K.H Ahmad Toyib, K.H Ibrahim Toyyib, dan K.H Ishak Toyyib.
Ratusan ribu alumni Ponpes Wali Songo tersebar di seluruh Indonesia hingga luar negeri. Tidak terkecuali di Bali dan Nusa Tenggara.
Bahkan, tidak sedikit alumni Ponpes Wali Songo di NTB yang melanjutkan perjuangan para pendiri Ponpes Wali Songo dengan mendirikan lembaga pendidikan terutama pondok pesantren.
Editor : Edy Gustan