MATARAM, iNewsMataram.id - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI H.Lalu Suhaimi Ismi mempertanyakan komitmen pemerintah terhadap pembangunan Dam Mujur, di Lombok Tengah. Hal itu disampaikannya dalam rapat bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas di Jakarta.
Lalu Suhaimi Ismy mempertanyakan keberlanjutan rencana pembangunan Dam Mujur tersebut. Lagipula, kata politisi NTB ini, pembebasan lahan untuk pembangunan Dam Mujur itu sudah dilakukan.
"Sebelumnya pernah dicatat langsung oleh Menteri PUPR untuk Dam Mujur di Lombok Tengah akan segera dikerjakan. Tapi kenyataannya hingga saat ini tak kunjung diselesaikan," ujar Suhami Ismy Kamis, (19/1/2022).
Mantan Kepala Kantor Wilayah Kemenag NTB ini mengatakan keberadaan Dam Mujur sangat penting terutama untuk kebutuhan pertanian.
Dia mendorong agar pembangunan Dam Mujur itu segera dilakukan sehingga tidak berlarut-larut. Catatan lain yang disampaikan adalah jika rencana pembangunan Dam Mujur ini terus molor, maka akan berdampak pada harga lahan.
Lagipula, kata Suhaimi, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah bersama pihak terkait sedang membahas pembebasan lahan untuk pembangunan Dam Mujur itu.
"Namanya masyarakat sekarang, begitu mendengar ada proyek maka langsung menaikkan harga lahannya sehingga bisa berdampak terhadap pembangunan Dam Mujur itu," paparnya.
Sebelumnya, Pemkab Lombok Tengah bersama masyarakat sekitar sepakat untuk melakukan Larap (Land Acquisition and Resetlement Action Plan). Larap ini merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan sebelum tahap pembebasan tanah dan tahap kontruksi.
Suhaimi mengatakan Larap ini merupakan studi yang mencakup pemindahan penduduk, pengadaan tanah akibat adanya pembangunan untuk kepentingan umum.
"Kan ada proses identifikasi terhadap wilayah yang terkena dampak pembangunan Dam Mujur ini. Kita tunggu bagaimana hasilnya agar Dam Mujur ini segera dibangun," ungkapnya.
Pembangunan Dam Mujur membutuhkan waktu lebih kurang hingga lima tahun. Ada lima desa yang terdampak akibat rencana pembangunan Dam Mujur tersebut yakni Desa Lelong, Desa Mujur, Desa Sukaraja, Langko, dan Desa Loang Maka.
Editor : Edy Gustan