LOMBOK TIMUR, iNewsMataram.id-Sekelompok pencuri menggondol 14 unit laptop jenis Cromebook di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sakra, Lombok Timur.
Pencuri masuk ke dalam ruang guru dengan cara membobol atap kamar mandi yang ada di ruang guru tersebut.
Peristiwa yang terjadi Senin (26/9) sekitar pukul 03.00 wita dini hari itu karuan mengejutkan pihak sekolah.Laptop itu sedianya akan digunakan untuk pelaksanaan ujian nasional (UN).
Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman mengatakan, peristiwa itu diketahui pertama kali oleh Lalu Agus Suharjan.
Penjaga sekolah itu datang ke sekolah pada pukul 05.30 untuk membersihkan sekolah. Dia terkejut saat membuka pintu ruang guru.
Kondisi ruangan berantakan dan terdapat coretan di dinding ruang guru yang isinya diduga mengarah kepada kepala sekolah.
Suharjan langsung melaporkan kejadian itu kepada Kepala Sekolah SDN 1 Sakra Tarwiyati. Dia menutup pintu ruang guru itu sembari menunggu Tarwiyati.
Kepala sekolah tiba pada pukul 06.40 dan memeriksa kondisi sekolah.
"Tarwiyati melaporkan peristiwa itu kepada Kanit UPTD Kecamatan Sakra Timur bernama Kamaludin. Mereka langsung melapor ke Wakapolsek Sakra Iptu Sarmin," ujar Nicolas Oesman kepada wartawan Selasa (27/9/2022).
Tidak lama berselang, jajaran Polsek Sakra dipimpin Kapolsek Sakra Iptu Suyono beserta Kasat Reskrim Polsek Sakra serta Kepala SPKT I dan SPKT II langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi segera mengolah TKP dan berkordinasi dengan tim Inavis Polres Lombok Timur. Dari hasil olah TKP, kata Nicolas, diketahui bahwa pencuri diduga lebih dari satu orang.
Polisi menduga pencurian ini bermuatan dendam atau sentimen pribadi terhadap kepala sekolah.
"Itu dilihat dari coretan di dinding sekolah yang pesannya seakan ditujukan kepada kepala sekolah," ungkap Nicolas Oesman.
Selain 14 unit laptop Cromebook merk Axioo, nama produk: Emmc 32G 11 inch Grey SKD/NON Holder tipe 12 in, pencuri juga membawa kabur 1 unit Ampli Fier (Speaker), 1 unit Ampli Bell, 1Tong Gas 1 buah.
"Total kerugian diperkirakan Rp127 juta lebih," paparnya.
Kasus itu kini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Polisi juga sudah memeriksa saksi-saksi dan mengidentifikasi sidik jari para pelaku. (*)
Editor : Maryani