get app
inews
Aa Text
Read Next : Polres Lombok Barat Pantau Ketat 10 Jalur Tikus Jelang KTT G20 Bali

Liput Dugaan Penimbunan Solar, Jurnalis di Lombok Mengaku Diintimidasi

Minggu, 04 September 2022 | 21:20 WIB
header img
Ini truk yang diduga digunakan untuk menimbun solar. Sejumlah jurnalis mengaku diintimidasi pascamemberitakan dugaan penimbunan solar. Foto: Aliansi Jurnalis Independen/Istimewa

MATARAM,iNewsMataram.id-Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram mengecam upaya suap dan intimidasi terhadap jurnalis yang meliput dugaan Penimbunan Solar di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Suap dan intimidasi itu terjadi usai sejumlah jurnalis dari media online meliput dugaan penimbunan BBM jenis solar.

Ketua AJI Mataram, Muhamad Kasim mengecam tindakan menganggu dan menghalang-halangi kerja jurnalistik. Lagipula, menghalangi informasi terkait kepentingan publik dan penegakan hukum.

Dia menyayangkan tindakan mengintimidasi, upaya penghapusan berita, hingga memaksa jurnalis menerima sejumlah uang. Hal itu dilakukan agar wartawan berhenti memberitakan kasus tersebut.

Jurnalis yang diintimidasi adalah Haris Mahtul, Pemimpin Redaksi NTBSatu.com. Haris diminta menghapus berita berjudul "Di Sana Demo Di Sini Menimbun" yang tayang di canal YouTube NTB Satu.

Berita tentang dugaan penimbunan Solar dalam truk yang dilaporkan warga Kecamatan Batu Layar Lombok Barat. "Kawan Jurnalis, Haris diminta menghapus berita dan dipaksa menerima amplop berisikan uang yang cukup banyak, rekan kami dipaksa di depan umum menerima segepok uang senilai Rp10 juta hingga akhirnya melapor ke Majelis Etik AJI Mataram agar uang tersebut dikembalikan melalui mekanisme organisasi," kata Muhammad Kasim Minggu (4/9/2022).

Muhammad Kasim mengatakan, uang tersebut diberikan oknum LSM di NTB. Haris Mahtul berusaha menolak dan mengembalikan uang tersebut. Namun oknum LSM tersebut tidak kooperatif meski dikembalikan melalui AJI Mataram.

AJI Mataram melapor ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mataram untuk memproses pengembalian dana yang merupakan upaya suap oleh oknum LSM tersebut. "Upaya ini kami lakukan untuk pembelajaran bersama agar semua pihak menghargai kemerdekaan pers dan tidak menganggap rendah profesi jurnalis," tagas Kasim.

Terpisah, Haris Mahtul mengatakan mendapatkan telpon pascapengembalian uang suap tersebut. Orang itu meminta Haris menghapus berita dan tidak menindaklanjuti berita dugaan penimbunan solar tersebut.

Jurnalis lainnya juga diintimidasi, usai menghubungi Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho untuk mengkonfirmasi dugaan penimbunan BBM itu. "Rekan kami ditanya terkait konfirmasi Kapolres Lombok Barat. Saya diminta tidak menulis berita itu," kata Haris.

Haris mengaku ditemui sejumlah orang dengan permintaan yang sama, menghapus dan menghentikan pemberitaan tersebut. Tidak hanya Haris, media lokal di Lombok Tegah juga mendapat intimidasi serupa.

Jurnalis Radar Mandalika dihubungi agar tidak membuat berita dugaan penimbunan solar tersebut.

Koordinator LBH Mataram, Badarudin SH mengatakan pihaknya akan mendampingi jurnalis yang mengalami intimidasi dan tindakan upaya suap oleh oknum LSM yang menginginkan penghapusan berita. "Kita akan dampingi dan mengurus pengembalian uang suap yang telah ditolak oleh jurnalis Haris Mahtul, selain itu bagi jurnalis yang mendapatkan intimidasi karena pemberitaan, LBH Mataram membuka ruang pengaduan sejak hari ini, " kata Badar.

Mereka yang merasa diintimidasi bisa melapor ke LBH Mataram di Jalan Gunung Tambora, Kompleks Gomong Square No. 23, Lingkungan Pemuda, Kelurahan Dasan Agung Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. "Jika ada kawan kawan jurnalis yang mendapat intimidasi, kami persilahkan mengadu pada LBH Mataram" kata Badarudin.

Editor : Edy Gustan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut