Lombok Timur,iNewsMataram.id - Program Pascasarjana Universitas Hamzanwadi Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat gerakan peduli stunting (GPS).
Gerakan ini merupakan aksi nyata dalam membantu pemerintah untuk menurunkan angka stunting di NTB. Guna memaksimalkan hal itu, kampus dengan moto unggul dan kompetitif ini melibatkan mahasiswa pascasarjana.
"GPS merupakan salah satu kegiatan nyata yang dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana dalam membantu Pemerintah Provinsi NTB mengurangi angka stunting," ujar Direktur Pascasarjana Universitas Hamzanwadi Dr Padlurrahman, Rabu (11/01/2023).
Dia menegaskan, setiap mahasiswa menjadi orang tua asuh bagi satu orang penderita stunting dengan tugas utama memberikan kebutuhan telur dan memastikan anak asuhnya benar-benar mengkonsumsi telur yang dimaksud.
"Target kita pada GPS kali ini adalah 85 penderita stunting dengan 85 orang tua asuh dan kita rencanakan akan menyusul sekitar 80 orang tua asuh di tahun 2023," ujar Padlurrahman yang juga Direktur LP3M.
Sebelum mahasiswa ditugaskan untuk mengasuh penderita stunting, mereka diwajibkan mengikuti pembekalan oleh berbagai pihak, di antaranya dari dinas kesehatan, praktisi, dan akademisi.
Intervensi ini benar-benar dilakukan melalui mekanisme yang disepakati antara mahasiswa dengan berbagai pihak di desa tempat mahasiswa melakukan intervensi stunting sehingga diyakini hal ini akan berjalan dengan baik.
Editor : Edy Gustan